Gaya Mengasuh Anak dan Dampaknya pada Anak (Bagian 3)

Tidak ada gaya pengasuhan yang sempurna, itulah yang dikatakan banyak orang. Apa pendapat Anda tentang pendapat seperti itu? Jika Anda masih mencoba mencari gaya terbaik, ingatlah bahwa semuanya memiliki kelemahan. Sekarang, mari kita bicara tentang tipe nomor 3 yang disebut pengasuhan permisif. Seperti apa dan apa bedanya jika dibandingkan dengan gaya nomor satu dan dua?

Dari namanya, Anda sudah dapat menebak bahwa itu menawarkan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak untuk mengapa diizinkan, apa yang tidak, mengapa sesuatu harus seperti ini dan seperti itu, serta kemungkinan untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Singkatnya, anak-anak akan menjadi anak-anak.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat melihat bahwa orang tua yang permisif cenderung membiarkan atau memainkan peran sebagai teman bagi anak-anak mereka. Ketika anak-anak merasa nyaman berada di dekat orang tua mereka, mereka akan merasa nyaman untuk berbicara dan berbagi masalah mereka. Tentu, komunikasi terbuka antara orang tua dan anak-anak sangat penting.

Namun, pola asuh permisif juga harus diterapkan atau dipraktikkan dengan tepat. Dianjurkan untuk menghindari beberapa kemungkinan yang tidak diinginkan, termasuk perilaku tidak sopan. Jadi, menjadi terlalu permisif bukanlah ide yang baik, karena anak-anak mungkin menunjukkan beberapa sikap buruk, termasuk ketidakmampuan untuk menghargai otoritas dan aturan.

Jika Anda sudah mempraktekkan gaya pengasuhan seperti itu, apa yang Anda temukan dan catat sejauh ini? 

Jangan ragu untuk membagikan kiat, ide, dan pengalaman Anda bersama kami di sini!