Gaya Mengasuh Anak dan Dampaknya pada Anak (Bagian 4)

Memahami berbagai jenis gaya pengasuhan bersama-sama dengan dampak pada anak-anak adalah hal yang penting bagi semua orang tua. Mereka perlu mempertimbangkan sisi positif dan negatif sebelum akhirnya memutuskan mana yang akan diterapkan dan dievaluasi. Sekarang, mari kita bicara tentang gaya terakhir yang disebut pengasuhan yang tidak terlibat.

Nama gaya pengasuhan ini cukup untuk memberi kita petunjuk tentang definisi. Pola asuh yang tidak terlibat mungkin salah satu gaya paling kontroversial bagi banyak orang tua di luar sana. Orang tua yang tidak terlibat cenderung lalai, sehingga menawarkan paling tidak pemenuhan kebutuhan dasar anak-anak. Orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini umumnya mengharapkan anak-anak untuk membesarkan diri.

Ada berbagai alasan mengapa gaya pengasuhan seperti itu diterapkan, dan alasan itu dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan mental mereka. Kondisi ini sangat erat kaitannya dengan bagaimana orang tua dibesarkan, budaya dan lingkungan tempat mereka tumbuh dewasa. Banyak masalah lain dalam kehidupan sehari-hari juga dapat mendorong mereka untuk memilih gaya pengasuhan yang tidak terlibat.

Pola asuh seperti ini mungkin terlihat hebat karena orang tua memberikan "kebebasan" untuk anak-anak mereka. Tetapi jika orang tua sudah tahu tentang dampak pengasuhan seperti itu untuk anak-anak mereka, mereka perlu berpikir dua kali tentang pendapat mereka.

Orang tua yang tidak terlibat bisa menjadi sumber dari banyak masalah di rumah, terutama masalah yang berkaitan dengan anak-anak seperti harga diri yang rendah dan prestasi akademik yang buruk. Itu disebabkan oleh kurangnya bimbingan dan perhatian orangtua.

Jadi dari empat gaya pengasuhan yang telah kami jelaskan di atas dan artikel kami sebelumnya, yang mana yang paling Anda sukai? Faktanya adalah bahwa orang tua tidak selalu disarankan untuk memilih hanya satu gaya. Dalam beberapa situasi, mereka dituntut untuk lebih otoriter (misalnya), sedangkan dalam situasi lain mereka disarankan untuk lebih permisif.

Ini bukan hanya tentang masalah preferensi, tetapi juga kesadaran bahwa strategi disiplin dapat bervariasi dari anak ke anak. Dengan mengetahui dengan baik tentang karakter anak-anak Anda serta budaya dan lingkungan tempat Anda membesarkan mereka, tidak akan terlalu sulit untuk menentukan gaya pengasuhan terbaik untuk anak-anak Anda.